
Misalnya saja
yah... awalnya kita alim, tertutup, dan malu-malu. Kemudian, kita melihat
banyak teman-teman yang kelihatan senang dalam kebebasan. Kita lalu ingin
mencobanya sekali; asyik juga. Coba lagi, coba lagi…. Kita lalu ketagihan dan
akhirnya merubah sikap kita semula.
Yaa itulah
virus kebebasan. Biasanya begitu terkena virus ini kita akan mencoba segala
yang semula kita jauhi karena takut larangan orang tua. Seraya berubah menjadi
urakan, semuanya dilanggar. Pokoknya merayakan kebebasan sebebas-bebasnya.
Maka hati-hatilah dengan virus model kaya gini. So.. siapkan
diri! Dan anggap saja sekarang kita lagi melakukan perjalanan panjang mendaki
gunung yang sangat tinggi. Di puncak sana, ada harta karun yang akan kita
persembahakan buat orang tua dan saudara. Jangan kita menunda waktu lagi sob! Sebelum
terlambat; kita harus mempersiapkan perjalanan, kompas, tekad dan segala
keterampilan.

Kompas adalah petunjuk arah. Seperti sebuah petualangan,
kita membutuhkan peta dan kompas. Kadang-kadang, kita merasa sudah berada pada
jalan yang benar, sesuai dengan petunjuk peta. Namun, tanpa merujuk pada arah
mata angin yang benar, bisa jadi perjalanan kita justru kembali pada titik
awal.
Kompas yang
dimaksudkan adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi pengingat bila melenceng.
Prinsip itu misalnya, “Saya tak mau hanya menjadi pengekor!” melalui prinsip
ini, kita selalu diingatkan ketika dalam perjalanan kita terjebak untuk menjadi
peniru senior kita. Kita segera merumuskan diri, bagaimana caranya kita dapat
melepaskan diri dari bayang-bayang senior.. hehehe (ingat masa lalu!!)
Tekad. Peta
dan kompas teramat penting bagi perjalanan, tetapi yang lebih penting adalah
tekad kita untuk melakukan perjalanan. Peta bisa saja sudah kita susun
sedemikian rupa, kompas (prinsip) kita juga sudah kita tentukan dengan tepat;
tapi bila kita malas-malasan, semuanya tinggal cerita. Makanya Tekad kita mesti
KUATKAN..
Setelah
peta, kompas, dan tekad; maka keterampilan mesti kita butuhkan untuk melakukan
perjalanan. Keterampilan menentukan, apakah kita bisa menempuh perjalanan atau
tidak. Keterampilan adalah cara kita melakukan perjalanan. Tentu tidak langsung
hebat, tetapi kita bisa mengasahnya sambil jalan….
Maka segeralah
kita membuat peta, sebelum nasi menjadi basi. Kalau sudah jadi bubur sih masih
enak…. Tinggal kasih serpihan daging ayam, telur, dan bawang. Kita bisa
menyantapnya menjadi bubur ayam.
Kalau nasi
sudah basi, pastilah nasi itu akan dibuang, lalu menjadi sampah. Nasi sudah
basi itu ketika semangatmu sudah tumpul. Kalau sudah begini, percaya deh… kamu
tak bakal bisa melangkah walaupun satu senti. Kamu merasa didesak oleh banyak
hal, mau ke kanan pikiran kita menyuruh ke kiri, masalah yang di belakang juga
belum beres. Makanya segeralah bergerak!
SEMANGAT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar